banner 728x250

Ketum DPP IWAPI, Nita Yudi : Kita Harus Lari Kencang Untuk Kejar Digitalisasi

  • Bagikan
banner 468x60
banner 468x60

JAKARTA, KATAFAKTA.COM – Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) merupakan organisasi perempuan pengusaha terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara dengan motto pemberdayaan perempuan secara ekonomi yaitu mandiri.

“Dalam pemulihan ekonomi nasional, dimana kita dan hampir seluruh negara terdampak Covid-19, kita harus bangkit. Sesuai dengan visi-misinya,” kata Ketua Umum DPP IWAPI, Nita Yudi kepada Katafakta.com usai pembukaan Musyawarah Cabang II DPC IWAPI Jakarta Selatan, Rabu (15/11/2023) di Kantor Walikota Jakarta Selatan.

banner 336x280

Dalam usaha tersebut, DPP IWAPI terus bangkit dan harus bekerja keras mengepak sayap lagi dengan “melobi” kementerian – kementerian, maupun pihak swasta untuk bisa menjadi mitra yang strategis agar program-program yang di peruntukan untuk UMKM bisa dikerjasamakan dengan pihak pemerintah, swasta maupun lokal.

“UMKM memiliki peran strategis dan potensi besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional maupun menjadi tulang punggung ekonomi bangsa. Alhamdulillah pemerintah memberi kepercayaan kepada kami IWAPI menjadi ketua AWEN (ASEAN Women Entrepreneur Network) yang membawahi semua organisasi wanita dari sepuluh negara,” jelas Dyah Anita Prihapsari atau yang biasa dipanggil Nita Yudi.

Dengan memimpin AWEN dan IWAPI kata wanita yang juga Sekretaris Dewan Pertimbangan (Wantim) KADIN, tentu ini dapat membawa dua gerbong yang hampir sama, satu lokal dan yang satu global untuk menuju bagaimana perempuan-perempuan ini bisa maju.

“Program kerjanya kita kaitkan dengan pihak luar dan perusahaan-perusahaan swasta lainnya. Tapi dengan adanya global market place yang ada di Indonesia serta bekerjasama, jadi berbagai macam dilakukan,” ucapnya.

Disisi lain untuk keabsahan, seluruh anggota IWAPI yang pengusaha, maka pihaknya juga kerjasama dengan pemerintah di bidang NIB (Nomor Induk Berusaha) perorangan yang sudah kerjasama dengan Kementerian Investasi/BKPM dan kemudian juga dengan BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) untuk mendapatkan sertifikasi halal. Dimana salah satu paket itu sudah ada PIRT, Sertifikat Halal, NIB bahkan sampai dengan HAKI.

“Alhamdulillah, semua ini sangat bermanfaat untuk para pelaku UMKM,” imbuhnya.

Sementara untuk digitalisasi, IWAPI sejak tahun 2018 sudah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang memang dibidang digitalisasi contohnya dengan facebook, Google dan Microsoft.

“Namun, karena waktu itu belum ada yang nge-push untuk digitalisasi, maka berjalan seperti biasa. Tapi begitu Covid-19, kita sudah online, nah inilah yang membuat kita jadi gelagapan sehingga kami bertemu dengan kawan lama lagi untuk digitalisasi,” katanya.

Diungkapkan, apabila dirinya ke daerah-daerah yang namanya digitalisasi belum 100 persen, mungkin baru sekitar 60 persen. Sementara dalam menghadapi dunia yang sudah globalisasi serta digital serba kekinian dan serba cepat untuk dirinya ingin setiap anggota IWAPI harus mengerti digitalisasi.

“Kendala dan tingkat kesulitannya adalah mau tidak mau kita harus belajar tentang masalah teknologi terkini. Kalau itu tidak dilakukan, kita akan ketinggalan. Kita harus lari kencang untuk kejar digitalisasi,” tandas Nita lagi.

Disinggung terkait perkembangan politik saat ini dimana pemenuhan kuota perempuan sebanyak 30 persen di legislatif, dirinya menganggap positif. Semakin banyak perempuan di DPR RI, DPRD provinsi maupun DPRD kabupaten/kota akan semakin bagus. Sebab, siapa yang akan mengetahui kebutuhan selain perempuan itu sendiri.

“Saya menghimbau dan menganjurkan, kalau sudah mempunyai kemauan ekonomi yang cukup/mapan, yuk sama-sama masuk kepolitik. Kenapa kita tidak bantu orang lain berjuang di ekonomi dan di politik juga. Mudah mudahan perempuan berdaya Indonesia semakin sejahtera,” harap Nita Yudi yang juga caleg dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Dapil Banten 3 (Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan).

 

banner 336x280
banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *