Wapres Gibran Tinjau Progres Pembangunan Bendungan Jragung

  • Bagikan
Oplus_131072

Kab. Semarang, KATAFAKTA.COM – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming meninjau progres pembangunan Bendungan Jragung yang berlokasi di Candirejo, Pringapus, Semarang, Jawa Tengah, Jum’at (7/11/2025). Ia mengatakan, pembangunan bendungan ini sudah mencapai 89%.

Gibran menekankan pentingnya pembangunan bendungan ini untuk ketahanan pangan, energi, dan mereduksi banjir didaerah sekitar.

“Hari ini kita di Bendungan Jragung, kabupaten Semarang, progresnya sudah 89 persen tahun depan sudah jadi,” ungkap mantan Walikota Solo.

Dirinya mohon agar tetap dikawal dari Kementerian, dari Balai terkait, dari Kepala Daerah. Karena ini sangat pentung sekali untuk ketahanan pangan, energi, dan reduksi banjir.

Sementara itu, Kepala BBWS Pemali Juana, Sudarto mengatakan, bendungan ini dapat menampung kurang lebih 90 juta meter kubik air. Bendungan ini memilki luas tampungan sekitar 452 hektare.

Salah satu manfaatnya, lanjutnya, mendukung ketahanan pangan, terutama mengairi irigasi seluas 4.500 hektare. “Jadi ada 4.025 hektare yang eksisting sudah ada, ini akan dinaikan IPnya dari 165 persen menjadi 275 persen,” ujarnya.

Selanjutnya kata Sudarto adalah penambahan luas tanam kurang lebih 475 hektare. Sehingga nanti total kurang lebih 4.500 hektare itu untuk ketahanan pangan.

Untuk ketahanan air, menurutnya bendungan ini bisa menyediakan air baku untuk tiga kota/kabupaten sekitar 1.000 liter air per detik. “Untuk Kota Semarang itu 400 liter per detik, Demak 350 liter per detik, Grobogan 250 liter perdetik,” ujarnya.

Untuk ketahanan energi, bendungan ini juga bisa membangkitkan tenaga mikrohidro sebesar 1,4 megawatt. Sementara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bisa mencapai 90 megawatt.

“Selanjutnya kaitannya dengan mereduksi banjir 40 persen. Sehingga kurang lebih mengurangi dampak banjir 3.800 hektare didaerah hilir terutama di daerah Kabupaten Demak,” katanya.

Sudarto juga mengatakan, bendungan bisa bisa digunakan untuk konservasi. “Otomatis dengan air ditahan segini-an rupa di bendungan ini dapat menaikan muka air tanah,” ujarnya.

Jadi tambahnya, ketika musim hujan dapat mereduksi banjir, ketika musim kemarau air tidak kekeringan.

Seperti diketahui, bendungan ini ditargetkan rampung pada bulan November 2026 yang menelan anggaran sekitar Rp3 triliun. (IDR)

 

  • Bagikan