PALEMBANG,LENSASRIWIJAYA.COM – Setelah selama kurang lebih 12 bulan atau satu tahun bertugas di wilayah perbatasan Indonesia Timur, tepatnya di Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur (NTT), sebanyak 400 Prajurit Kodam II/Sriwijaya dari Satuan Yonif Raider 142/KJ yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia – Timor Leste, disambut Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, Minggu (23/8/2020) dalam suatu upacara penyambutan bertempat di Dermaga Pelabuhan Boom Baru, Kota Palembang.
Upacara penyambutan kedatangan Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 142/KJ ini juga dihadiri oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof. Dr. Eko Indra Heri, M.M., beserta Staf Polda Sumsel, Kasdam II/Swj Brigjen TNI Muhammad Zamroni, Irdam II/Swj, Danrem 042/Gapu, Danrem 044/Gapo, para Asisten Kasdam II/Swj dan Kabalakdam II/Swj, Danlanal Palembang dan Danlanud Palembang serta Perwira LO TNI AL dan Perwira LO TNI AU.
Pangdam II/Swj Mayjen TNI Agus Suhardi dalam amanatnya menyampaikan apresiasi dan berterima kasih kepada semua prajurit yang telah menunaikan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab serta membanggakan.
“Saya mengucapkan selamat datang kepada Satgas Yonif Raider 142/Ksatria Jaya dari daerah penugasan. Terima kasih yang sebesar-besarnya atas pelaksanaan tugas dalam menjaga integritas dan keutuhan wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia”, ucap Pangdam.
Pangdam juga menjelaskan bahwa, tugas pengamanan wilayah perbatasan merupakan tugas mulia, karena wilayah perbatasan merupakan beranda depan NKRI yang bernilai strategis bagi kedaulatan Negara, terlebih tugas pengamanan wilayah perbatasan memiliki tingkat kerawanan dan resiko yang tinggi, terutama berbagai kegiatan ilegal, seperti illegal logging, illegal mining, human trafficking, pelintas batas, kriminal, peredaran narkoba dan miras.
Lebih lanjut Pangdam juga menyampaikan agar keberhasilan yang telah dicapai dijadikan bekal dan pengalaman dalam menyongsong tugas ke depan yang semakin kompleks, salah satu tugas tersebut adalah upaya Pendisiplinan Protokol Kesehatan kepada masyarakat dan kepada diri sendiri guna mencegah penyebaran Covid-19 dalam rangka adaptasi kebiasaan baru. “Tanpa adanya dukungan dan kepedulian dari masyarakat, akan menyulitkan tugas untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19”, ujar Pangdam.
Sebelum mengakhiri amanatnya, Pangdam menekankan Komandan Yonif Raider 142/ Ksatria Jaya, agar segera melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas sebagai bahan penyempurnaan dalam peningkatan kualitas pembinaan satuan, sehingga kredibilitas satuan tetap terpelihara, bahkan dapat lebih ditingkatkan di masa mendatang. “Lakukan inventarisir dan pengamanan baik personel materiil maupun berita. Sadari bahwa, tidak semua yang kalian lihat, dengar, rasakan dan alami selama di daerah penugasan dapat diberitahukan kepada orang lain”, kata Pangdam.
Untuk diketahui, selama melaksanakan tugas di perbatasan RI – Timor Leste, Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ telah mengabdikan diri demi keutuhan wilayah perbatasan RI – Timor Leste, dengan menggali potensi di wilayah perbatasan dengan cara melaksanakan kegiatan teritorial seperti membangun dan merenovasi tempat-tempat ibadah, sekolah, perkantoran maupun sarana umum lainnya, termasuk bedah rumah masyarakat kurang mampu. Selain itu, untuk membangkitkan rasa cinta kepada NKRI, Satgas Yonif Raider 142/KJ juga memberikan penyuluhan – penyuluhan tentang Wawasan Kebangsaan, Penyuluhan Kesehatan, Penyuluhan Senjata Ilegal, Penyuluhan Narkoba dan Penyuluhan tentang Ideologi dan Radikalisme.
Berdasarkan laporan purna tugas dan hasil evaluasi dari Satgas Pamtas RI – Timor Leste Yonif Raider 142/KJ, para personel juga mampu melaksanakan tugas yang diberikan dalam menjaga keamanan perbatasan RI – Timor Leste dengan sangat baik antara lain, menggagalkan berbagai kasus penyelundupan seperti, ribuan liter BBM (bensin dan minyak tanah), puluhan dus tembakau Shah, Pupuk Petroganik dan miras serta mengamankan senjata api jenis Springfield 4 pucuk dan 1 pucuk senjata rakitan beserta ratusan munisi yang beredar bebas di kalangan masyarakat.(Pendam II Swj)