MUBA,LENSASRIWIJAYA.COM – Ditengah Pandemi Virus Corona Diases 2019 (Covid-19) yang saat ini masih mewabah disejumlah wilayah Negara Indonesia. Tak menyulutkan semangat Masyarakat untuk memeriahkan hari Kemerdekaan Indonesia yang Ke-75, tepatnya 17 Agustus 2020.
Sejarah Tahun 17 Agustus 1945 lalu bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia sangatlah kental, dimana sang saka Merah Putih berkibar seiring suara Kemerdekaaan yang di Kumandangkan Sang Proklamator Ir Soekarno, kalah itu seluruh Rakyat Indonesia tumpah ruah saat menerima kabar Kemerdekaan Indonesia.
Dan usai kemerdekaan tersebut, sebagai bentuk penghargaan bagi perjuangan Para Pahlawan yang telah berjuang memerdekakan NKRI. Tepatnya, disetiap 17 Agustus di peringati sebagai hari Kemerdekaan Indonesia, dimana selalu diadakan Pengibaran Bendera Merah Putih dengan berbagai Formasi dan begitu juga Penurunan Bendera.
Namun, tak hanya Pengibaran Sang Saka Merah Putih saja, banyak juga Perlombaan yang selalu diadakan sebagai bentuk bahwa Rakyat Indonesia setelah Merdekanya Negara ini, tetap menghargai Perjuangan Pada Masa itu. Hal itu dibuktikan dengan digelarnya Perlombaan Tradisional seperti, Lomba Perahu Bidar, Tarik Tambang, Panjat Pinang, Lompat Karung, Makan Kerupuk, Lari Kelereng, dan Memasukan Pensil kedalam Botol.
Dan tepatnya di kabupaten Musi Banyuasin beberapa desa di 15 kecamatan yang ada pun setiap tahunnya selalu menggelar Perlombaan tersebut dan sering kali juga menimbulkan hal-hal unik yang tak bisa kita duga. Namun, ditengah Pandemi Covid-19 ada beberapa hal yang harus kita Patuhi dimana hal tersebut telah ditetapkan oleh Protokol Kesehatan.
Jaga Jarak, Mencuci Tangan dengan Sabun, Memakai Masker, dan Menjaga Pola Hidup Sehat. Menuju Era New Normal (Normal Baru), hal ini harus tetap kita berlakukan pada setiap aktivitas mengingat mata rantai Covid-19 masih berlangsung termasuk di kabupaten Musi Banyuasin.
Bagi Candra Wijaya SH Ketua Karang Taruna Muba Makna Kemerdekan Republik Indonesia Adalah, Untuk mengenang perjuangan para pahlawan serta mengevaluasi dan memproyeksi apa saja yang sudah kita perbuat untuk bangsa dan negara ini, Agustus kali ini indonesia memasuki umur Kemerdekaan Ke – 75 Tahun, bila angka 75 ini kita bandingkan dengan usia hidup manusia, maka sangatlah jelas bahwa 74 tahun adalah usia senja dan tua.
” Usia yang membuat manusia menurun Produktivitas dan Aktivitasnya. Tapi, usia 74 tahun Indonesia Merdeka tidak bisa disamakan dengan usia manusia, bahkan sebelum merdeka pun bukankah tanah ibu Pertiwi sudah ada ?
Hanya satu kata yang bisa mewakili usia dari sebuah negara yang tidak akan pernah tua, yaitu kata “Semangat” dan “Semangat” ini dimiliki oleh manusia dalam suatu negara dan ia adalah “pemuda”,” ungkap Candra Wijaya.
Mengutip istilah bung karno anak muda harus membawah api perjuangan, yaitu semangat Berjuang dan semangat Berkarya. Mengingat peringatan hari Kemerdekaan RI Tahun ini cukup berbeda.
” Karena kita semua lagi fokus berjuang melawan Pandemi Covid – 19, sebagai anak muda kita harus meneguhkan dan mengaktualisasikan gerakan fokus berjuang melawan Covid – 19, dan tetap fokus berkarya walau harus berdampingan dengan Pandemi,” lanjutnya. (Riyan)