Depok (KATAFAKTA) – Terkait rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM semua elemen masyarakat pastinya risau, tanpa terkecuali buruh.
Menanggapi hal tersebut, Ketua PUK PT. Taisho Pharmaceutical, Irfinsyah mengungkapkan BBM mau naik pasti imbasnya ke buruh secara tidak langsung.
“Pertama, apalagi kan buruh adalah golongan mayoritas menengah ke bawah. Ongkos berangkat kerjapun naik. Yang kedua belum lagi di perusahaan ada imbasnya juga entah bahan produksi naik, nantikan pastinya perusahaan itu mencari jalan lain bagaimana untuk penghematan-penghematan,” ungkap Irfin yang di dampingi Wakil Ketua PUK, Dodi Permana saat ditemui media di tempat kerjanya, Selasa (23/8/2022).
Nanti kan katanya lagi, pasti ujung-ujungnya imbasnya ke buruh-buruh juga, apa nanti penerimaan karyawan di stop dulu atau ada PHK terhadap karyawan itu sendiri.
“Makanya kalau pandangan saya selaku buruh, kenaikan BBM sangat berpengaruh,” ungkapnya.
Tapi kalau di PT Taisho, ungkapnya sih alhamdulilah, kalau pihak buruh disini di ajak komunikasi dengan manajemen, itu sudah bisa menaikan biaya transport lah.
“Karena sebelum Pertalite, itu Pertamax naik sudah ada kenaikan transpot di PT Taisho, walau sedikit tapi ada kenaikan dari manajemen,” imbuh Irfin.
Terkait hal ini, apakah ada demo/ akai, pihaknya kalau secara global pastinya pihaknya menerima instruksi dari DPP dan DPC bagaimana nanti. Tapi instruksinya tetap bagaimana nanti koordinasi antara DPP, DPC sampai ke PUK-nya.
“Melihat perkembangan saat ini Indonesia, nantinya apakah kita bergerak, biasanya kan ada demo. Namun hingga saat ini tidak instruksi untuk melakukan demo/ aksi ( belum id date, red),” ujarnya.
Namun bicara organisasi, tetap ybs akan menolak karena dampaknya akan besar, bagaimana bagi buruh-buruh, apalagi di daerah-daerah yang upahnya masih murah.
Terkait perkembangan organisasi PUK di PT Taisho, kalau disini pihaknya selalu mengadakan kegiatan-kegiatan, selain kenaikan kenaikan upah biasanya pelatihan pelatihan di tingkat PUK.
“Dan sudah berjalan, baru-baru ini PUK sudah mengadakan pelatihan advokasi, PKB dan keorganisasian melalui DPC di Puncak bersama dengan PUK PT Abbot dan Medifarma,” jelasnya.
Adapun saat ia bicara Partai Buruh (PB) masalah partai itu pilihan masing-masing, ybs tidak bisa memaksakan dengan Partai Buruh. PUK memberi kebebasan kepada anggotanya. Tapi sejauh ini kata ybs tetap mendukung, namun tetap melihat program kerjanya.
Sementara, Dodi Permana mengatakan, hingga saat ini jumlah anggota PUK PT Taisho ada 82 orang dan ditambah dengan jumlah pengurus 7 orang dari jumlah karyawan 150 orang.
“Mengenai upah, kalau untuk masalah upah di PT. Taisho tidak ada masalah, sudah beres dan kalau untuk PKB inrernal saja kebijakan-kebijakan yang sudah bagus kita tingkatkan lagi,” ucapnya.
“Dalam jangka waktu dekat PUK PT Taisho belum ada program,” tutup Dodi.
