Depok (KATAFAKTA) – Kondisi dimasa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, hampir semua lini aktifitas terbatas dana disesuaikan dan ini juga merubah tatanan baik dunia bisnis dan lainnya, termasuk juga dalam menggerakkan roda organisasi. Hal ini yang disampaikan Bendahara PC GP Ansor Kota Depok, Ahmad Iyan Ardiansyah kepada wartawan baru-baru ini.
“Dalam menjalankan roda organisasi GP Ansor khususnya di kota Depok, bukan menjadi hambatan bagi organisasi ini. Namun, justru sebagai tantangan untuk bisa terus memberikan manfaat bagi masyarakat. Selain itu dalam kegiatan internal seperti pengkaderan di tiap Kecamatan, Diklatsar, PKD, kegiatan sosial, keagamaan dan lainnya tetap dilaksanakan dengan prokes yang ketat,” ucap Iyan sapaan pria ini, Sabtu (12/03/2022) di bilangan Sawangan.
Saat ini dirinya masih fokus menjalankan instruksi Ketua Cabang GP Ansor untuk membenahi struktur ranting dan anak ranting di setiap kecamatan. Selain itu juga pemberdayaan kader Anshor kota Depok agar bisa berdaya dan pemuda Depok bisa mandiri. Salah satunya, dengan pengembangan skill kewirausahaan, marketing online dan lainnya.
Dan program ke depannya pendistrbusian kader atau distribusi kader dimana menciptakan kader-kader yang mumpuni dan bermanfaat buat masyarakat baik secara keilmuannya dan skill.
“Kita buat program pelatihan pekerjaan, nanti kita juga mau kerjasama dengan Kominfo selain itu kita juga punya koperasi sendiri itu yang akan memfasilitasi sahabat-sahabat Ansor dan usaha itu sudah berjalan,” ujarnya.
Dan langkah tersebut bisa dicapai dengan bekerjasama Balai Latihan Kerja (BLK) berbasis Ponpes di Depok. Saat ini ada 17 BLK berbasis Pondok Pesantren di Depok. Kerjasama bisa dilakukan untuk pelatihan komputer, IT, konveksi, las dan lainnya.
Selain kegiatan internal, dimasa pandemi ini, PC GP Ansor kota Depok sudah banyak melaksanakan program di masa pandemi Covid-19 seperti diisi dengan ikut serta kegiatan bagi masker, bagi sembako, penyemprotan disinfektan dan lainnya.
Saat disinggung terkait bansos, BLT, BST, BPNT dan sebagainya dirinya mengatakan, masih berjalan dengan lancar, walau ada beberapa yang masih memanfaatkan kondisi ini. Hal ini dikarenakan terlalu banyak orang yang terlibat di dalam bisnis proses pendistribusian, sehingga masih ada oknum yang memanfaatkan kondisi ini, seperti adanya pemotongan, walaupun bentuknya tidak ada paksaan.
“Dilapangan memang hal seperti itu masih ditemukan, tapi semua itu balik lagi adanya faktor kesepakatan yang tak tertulis,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dirinya memberikan saran kepada pemerintah agar bantuan baik berupa barang maupun tunai lebih diperhatikan lagi metode dan strategi pemberian, agar tepat sasaran. Sebab, banyak di salahgunakan dalam pemanfaatannya oleh KPM (Keluarga Penerima Manfaat).
“Masyarakat dalam kondisi seperti sekarang kebutuhan pangan di abaikan, lebih memenuhi keinginan, seperti bayar hutang, dan pemanfaatan lainya,
Walalupun ada yang di sarankan tapi tetap kondisi di masyarakat tidak bisa di kendalikan, untuk pemanfaatan bantuan tersebut.
Pewarta : Is Idris
Editor : Redaksi