Jakarta, KATAFAKTA.COM – Dalam rangka Hari Jalan 2024 yang mengangkat tema “Seamless Connectivity Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi”, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga menggelar penghargaan dimalam puncak Hari Jalan 2024, Jum’at (20/12/2024) di Auditorium Kementerian PU, Jakarta.
Penghargaan ini diberikan atas kinerja pemerintah daerah bidang kebinamargaan, seperti Infrastuktur jalan. Infrastruktur jalan akan terus menjadi elemen penting yang diprioritaskan dalam pembangunan infrastruktur untuk memastikan mobilitas masyarakat benar-benar terjamin. Pembangunan Infrastuktur jalan ini mempunyai manfaat besar untuk mendukung ketahanan pangan dan energi di Indonesia.
Pembangunan infrastruktur jalan merupakan tupoksi dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) serta juga tidak luput dari peran pelaksana pekerjaan konstruksi yang dikenal kontraktor konstruksi, seperti dari BUMN, BUMD maupun kontraktor pihak swasta.
Salah satu perusahaan Infrastuktur milik BUMD DKI Jakarta, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk atau yang lebih dikenal Jaya Konstruksi juga punya peran besar dalam pelaksanaan Infrastuktur jalan di Indonesia.
Wakil Direktur PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Ari Wibowo mengatakan peran Jaya Konstruksi di Indonesia yang telah berhasil beroperasi selama lebih dari empat dekade dalam pembangunan infrastruktur termasuk jalan telah dilaksanakan dibeberapa daerah di Indonesia. Ini merupakan bagian dari peran BUMD dalam berkarya untuk Indonesia.
“Kami telah menyelesaikan lebih dari dari ribuan proyek-proyek besar dan kecil. Ini menjadi bangga besar kami. Apa yang kami kerjakan ini adalah hasil karya yang nanti akan menjadi warisan kepada anak cucu kita semua. Mudah-mudahan semua bermanfaat dan tepat,” ujar Ari ditemui usai acara
momen malam puncak Hari Jalan Nasional 2024, Jum’at (20/12/2024), di Auditorium Kementerian PU.
Ia berharap, di Hari Jalan 2024 ini semua pihak bisa memberikan produk jalan. Khususnya kalau dari kami penyedia jasa bisa memberikan produk jalan yang tebaik tentunya ini memerlukan kerjasama dengan semua pihak.
“Bagi kami itu sangat ditentukan oleh timing. Pekerjaan infrastruktur itu kalau kita telat kita bekerja pada musim hujan. Itu kita tidak akan bisa memberikan sesuatu yang lebih baik.
“Jadi seharusnya kita bisa memperbaiki ini dengan membuat timing-timing yang lebih tepat sehingga kita tidak terjebak dalam pekerjaan yang mutunya kurang baik, karena kondisi cuaca karena kondisi waktu saya rasa itu harapannya,’ ungkap Ari Wibowo. (IDR)
