Jakarta (KATAFAKTA.COM) – Sebagai salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia memainkan peran strategis dan berkontribusi secara signifikan terhadap industri biofuel, pangan, dan oleokimia. Saat ini, minyak sawit Indonesia telah menyumbang sekitar 23% produksi minyak nabati dunia atau 58% produksi minyak sawit global.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika ditemui usai Opening Statement acara Outlook Industri Sawit Indonesia yang mengangkat tema “Mengupas Perspektif Pengusaha, Industri dan Petani Sawit” mengatakan, sebagai minyak nabati dengan konsumsi terbesar di dunia, minyak kelapa sawit memainkan peran vital dalam berbagai sektor, seperti sektor konsumer serta energi baru terbarukan (EBT).
“Jadi, pertemuan kali sangat bagus sekali, karena disini ada ahli-ahlinya. Seperti dari akademisi, pelaku usaha, maupun pelaku pelaku petani perkebunan sawit. Pertemuan ini mencoba mendiskusikan langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan sawit,” ujar Dirjen kepada wartawan di Menara Batavia Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Lebih lanjut katanya, inikan menjadi tantangan utama, seperti yang tadi disampaikan bahwa yang paling cepat adalah peningkatan SDMnya. Ini langkah awalnya.
“Jadi bagaimana merawat, memupuk yang bagus serta bagaimana memanen yang baik dengan kesiapan dan kualitas SDMnya.
“Kami di Kementerian Perindustrian ada beasiswa. Dimana setahunnya itu kalau tidak keliru sampai 300 orang. Ini suatu langkah yang bagus dan diyakini itu akan bisa membantu,” ucapnya.
Sementara lainnya sedang di diskusikan, pertama yaitu bagaimana masalah lahan. Yang kedua, bagaimana memberdayakan petani petani itu sehingga dia benar-benar bisa mengoptimalkan perkebunan.
“Kalau dari industri sawit itu mungkin bisa dicapai dengan upaya-upaya bagaimana nilai tambah daripada pengolahan ini dia lebih bernilai tambah. Contoh sederhana adalah sekarang itukan masih ada sisa kita ekspor sekitar 7 persen itu dalam bentuk CPU. Nah, CPU ini bisa diolah menjadi biodisel dan itu akan menjadi nilai lebih tinggi dan yang lain dilakukan dengan konsep yang sama,” tutupnya. (IDR)