DEPOK, KATAFAKTA.COM – Direktur Pesantren Tahfidz Madinatul Quran Kota Depok, Ustadz Dr. H. Yusuf Salmon Lc., MM mengatakan pada wisuda tahun 2023 ini merupakan kegiatan wisuda yang sangat istimewa, karena selain dihadiri oleh para orang tua santri dan Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Madinatul Qur’an H. Satar, juga dihadiri oleh petinggi Polri dan TNi seperti Wakapolda, Kapolres Depok, Dandim 0508/Depok.
“Sebetulnya ini adalah acara rutinitas yang namanya sekolah ada selesainya. Dan pada kesempatan ini orang santri terlihat bangga dan gembira bahwa anaknya dapat menyelesaikan pendidikan di pesantren Madinatul Qur’an,” ungkapnya disela-sela acara wisuda dan pelepasan santri, Minggu (11/6/2023) di Balai Pertemuan Umum Bagas Raya Cibinong, jalan raya Bogor – Jakarta.
Ustadz Yusuf menambahkan, kegiatan wisuda dan pelepasan santri ini adalah pelaksanaan yang ke 10 dari tingkat SMP, SMA dan Maha Santri yang berjumlah keseluruhan sebanyak 277 santri.
“Banyak manfaatnya ketika sudah lulus Tahfiz Al-Quran dan capaian target lulusan ada yang 5 juz, 10 juz, 25 juz hingga 30 juz. Dan dari santri yang hafal ini banyak yang diterima di perguruan tinggi serta mendapatkan beasiswa, karena hafal Qur’an,” ujarnya.
Masih kata Ustadz Yusuf, menariknya dari pesantren seperti Madinatul Qur’an membuat ijasah khusus untuk hafalan Qur’an yang bisa digunakan di beberapa kampus/ universitas.
“Mereka para santri itu bisa mendapatkan beasiswa bahkan ada yang kedokteran untuk beasiswa. Itu adalah berkah Qur’an namanya,” imbuhnya.
Karena itu katanya, para pendidik di pesantren ingin memastikan bahwa Al Qur’an ini menjadi Icon, ciri pesantren. walaupun memang di Tahfidz Al Qur’an ada yang Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Sains, tapi yang terpenting, iconnya agama.
Dikesempatan itu juga, Yusuf mengungkapkan bahwa dalam wisuda itu juga merupakan mahkota, namun sebenarnya hanya simbol saja.
“Sebetulnya dalam hadist memang menghafal Al Qur’an dan anak yang menghafal Al-Qur’an
DEPOK, KATAFAKTA.COM – Direktur Pesantren Tahfidz Madinatul Quran Kota Depok, Ustadz Dr. H. Yusuf Salmon Lc., MM mengatakan pada wisuda tahun 2023 ini merupakan kegiatan wisuda yang sangat istimewa, karena selain dihadiri oleh para orang tua santri dan Pimpinan Pondok Pesantren Madinatul Qur’an H. Satar, juga dihadiri oleh petinggi Polri dan TNi seperti Wakapolda, Kapolres Depok, Dandim 0508/Depok.
“Sebetulnya ini adalah acara rutinitas yang namanya sekolah ada selesainya. Dan pada kesempatan ini orang santri terlihat bangga dan gembira bahwa anaknya dapat menyelesaikan pendidikan di pesantren Madinatul Qur’an,” ungkapnya disela-sela acara wisuda dan pelepasan santri, Minggu (11/6/2023) di Balai Pertemuan Umum Bagas Raya Cibinong, jalan raya Bogor – Jakarta.
Ustadz Yusuf menambahkan, kegiatan wisuda dan pelepasan santri ini adalah pelaksanaan yang ke 10 dari tingkat SMP, SMA dan Maha Santri yang berjumlah keseluruhan sebanyak 277 santri.
“Banyak manfaatnya ketika sudah lulus Tahfiz Al-Quran dan capaian target lulusan ada yang 5 juz, 10 juz, 25 juz hingga 30 juz. Dan dari santri yang hafal ini banyak yang diterima di perguruan tinggi serta mendapatkan beasiswa, karena hafal Qur’an,” ujarnya.
Masih kata Ustadz Yusuf, menariknya dari pesantren seperti Madinatul Qur’an membuat ijasah khusus untuk hafalan Qur’an yang bisa digunakan di beberapa kampus/ universitas.
“Mereka para santri itu bisa mendapatkan beasiswa bahkan ada yang kedokteran untuk beasiswa. Itu adalah berkah Qur’an namanya,” imbuhnya.
Karena itu katanya, para pendidik di pesantren ingin memastikan bahwa Al Qur’an ini menjadi Icon, ciri pesantren. walaupun memang di Tahfidz Al Qur’an ada yang Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Sains, tapi yang terpenting, iconnya agama.
Dikesempatan itu juga, Yusuf mengungkapkan bahwa dalam wisuda itu juga merupakan mahkota, namun sebenarnya hanya simbol saja.
“Sebetulnya dalam hadist memang menghafal Al Qur’an dan anak yang menghafal Al-Qur’an akan mendapatkan mahkota ke surga, artinya satu kebanggaan bisa menghafal Al Qur’an. Nah kemudian kita di ibaratkanlah mahkota dan mereka tentunya kalau tidak ada support dari orang tua dan keluarga untuk anaknya nanti memberikan mahkota di yaumil qiyamah,” tutupnya.
akan mendapatkan mahkota ke surga, artinya satu kebanggaan bisa menghafal Al Qur’an. Nah kemudian kita di ibaratkanlah mahkota dan mereka tentunya kalau tidak ada support dari orang tua dan keluarga untuk anaknya nanti memberikan mahkota di yaumil qiyamah,” tutupnya.