Jakarta (KATAFAKTA) – PT Brantas Abipraya (Persero) tengah mengerjakan proyek penataan lanskap pulau-pulau di Danau Archipelago dan revitalisasi empat danau di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Proyek ini jadi bentuk kontribusi perseroan dalam mendukung penyelenggaraan Presidensi G20 tahun 2022.
“Ini adalah bukti Brantas Abipraya dalam memperkuat komitmennya dalam membangun infrastruktur negeri. Kami diberikan amanah untuk merevitalisasi TMII dengan merenovasi miniatur archipelago, pedestrian anjungan, amphitheater, promenade dan beberapa pekerjaan lainnya,” ungkap Direktur Utama Brantas Abipraya, Sugeng Rochadi dalam keterangan tertulis, Jum’at (15/7/2022) lalu.
Sugeng menambahkan sesuai dengan yang ditargetkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bahwa renovasi TMII diproyeksikan rampung pada akhir Juli 2022. Perseroan optimistis dapat merampungkan pekerjaan tersebut tepat waktu dengan mengutamakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) selama pengerjaan dan kualitasnya.
“Ini merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi Brantas Abipraya menjadi bagian dari keberlangsungan momen Presidensi G20 nanti lewat infrastruktur yang dibangun. Tidak hanya untuk G20, semoga fasilitas yang telah dibangun ini nantinya dapat menarik lebih banyak wisatawan dan menjadikan destinasi yang memberikan sensasi serta kontribusi kami ini dapat menambah kenyamanan pengunjung saat bertamasya,” jelas Sugeng.
Seperti diketahui, sebelumnya Presiden Joko Widodo menugaskan khusus revitalisasi TMII melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 116 Tahun 2021 tentang percepatan pelaksanaan pembangunan infrastruktur untuk mendukung penyelenggaraan acara internasional di Bali, DKI Jakarta, NTB, dan NTT.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut tujuan utama renovasi ini adalah untuk meningkatkan pelayanan TMII sebagai destinasi wisata masyarakat sejak tahun 1970-an. Menjadi salah satu ikon wisata Indonesia yang legendaris, tempat rekreasi ini adalah sarat seni dan budaya Indonesia dengan luas area 150 hektare dan berlokasi di bilangan Jakarta Timur.
Selain itu, kata dia, TMII yang mulai dibangun pada tahun 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975 menyuguhkan segala macam kebudayaan dari seluruh suku dan budaya yang ada di Indonesia, sehingga keberadaannya ini menjadikannya sebagai wadah dan sarana pemersatu bangsa. Hal ini dikarenakan TMII dapat membangkitkan rasa kebanggaan dan cinta terhadap tanah air Indonesia.
“Renovasi TMII menjelang KTT G20, diharapkan dapat merepresentasikan keragaman dan kekayaan potensi daerah dan budaya di Indonesia,” jelasnya.
Sebagai informasi, Brantas Abipraya memiliki sederet portofolio dalam merampungkan proyek-proyek strategis nasional. Perseroan memastikan penyelesaian proyek transformasi TMII rampung dengan tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu.