PALEMBANG, KATAFAKTA.COM – Dewan Pimpinan Wilayah Generasi Muda Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu Provinsi Sumatera Selatan (DPW GM Pekat IB Sumsel) gelar konferensi pers dan mempertanyakan kepada pihak Polres kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) atas perkara kasus OTT.
Diketahui, oknum pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI dan pimpinan ormas Sumsel yakni Fr yang saat ini diduga sudah dipecat dan terkesan di peti-eskan. Hingga seperti hilang ditelan bumi.
Sekretaris GM PEKAT IB Sumsel, Muhammad Hadi, mempertanyakan hal tersebut. Sungguh sangat memprihatinkan jika kasus tersebut seakan hilang ditelan bumi.
Dikatakan Hadi, apa karena oknum tersebut membawa-bawa nama ormas yang mendukung JKW – HMA pada pilpres 2019 yang lalu. Sehingga mendapat perlindungan dan jadi kebal hukum.
“Kami yang juga elemen masyarakat di Sumsel pendukung serta relawan JKW-HMA tidak bisa menerima tindakan pembenaran maupun bentuk perlindungan terhadap oknum yg melanggar hukum, meski dia pemimpin ormas pendukung pak JKW-HMA. Buktinya dia langsung dipecat oleh pimpinan pusatnya, tetapi yg aneh kok kasus hukumnya jadi mangkrak,” ujar Hadi saat konferensi pers di salah satu cafe di Palembang.
Menurutnya, tindakan pemerasan dan menerima suap yang dilakukan Fr dan kawan-kawan merusak citra para relawan pendukung JKW – HMA. Bukan hanya di Sumsel tapi hingga di tingkat nasional.
“Kami secara tegas meminta klarifikasi pihak Polres kabupaten OKI, sejauh mana tindakan hukum yg telah dilakukan oleh mereka. Jika pihak Polres tidak bisa memberikan klarifikasi maka jgn salahkan kami, kalau mengambil sikap tegas untuk meminta Kapolda Sumsel menindak Kapolres kab OKI,” imbuhnya.
Hadi menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan DPP GM. PEKAT IB di jakarta untuk memback-up gerakan moral di Sumsel.
“Kami harap, agar kasus ini juga mendapat perhatian dari Kapolri,” tukas Muhammad Hadi.(red).