PALEMBANG, KATAFAKTA.COM – Puluhan massa yang tergabung dari Pemerhati Organisasi Sosial dan Ekonomi Republik Indonesia (Pose RI) Sumatera Selatan (Sumsel), menggelar aksi unjukrasa (unras) di depan kantor Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Sumsel, Rabu (8/9/2021).
Koordinator Aksi, Des Lefri didampingi Korlap M Soleh mengatakan, pihaknya mendatangi ke perwakilan BPK RI Sumsel, untuk melaporkan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel, Karena diduga adanya penyimpanan dana.
“Kami sudah membawa dokumen pendukung agar BPK RI Sumsel, untuk mengaudit secara uji petik dan faktual. Karena diduga ada mark up serta penyimpangan yang sangat kuat terhadap dokumen dan secara sistematis, karena tidak sesuai anggaran sebesar itu hanya untuk beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), senilai Rp 12 miliar,” ujar Des Lefri dalam orasinya.
Dikatakan Des Lefri, pihaknya juga meminta BPK RI Sumsel, untuk segera mengaudit Disdik Sumsel, dan apabila adanya temuan kerugian negara, pihaknya meminta agar secepatnya melaporkan ke penegak hukum. Karena ini sudah mereka sampaikan ke Kejati Sumsel.
“Kami juga melaporkan terkait Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) tahun 2020, diduga ada tumpang tindih anggaran, kami menduga ada kongkalikong permainan anggaran,” ucapnya.
Des Lefri menyebut, karena anggaran di RSUD OKUT tersebut bisa terjadi pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), jaringan IPAL dan Instalasi IPAL, yang ada di Rumah Sakit Martapura OKUT. Maka itu perlu di audit.
“Semua yang dilakukan itu kami tidak terlihat, bahkan hanya satu berbentuk fisik, makan, minum di RS Siti Fatimah pada tahun 2020. Jika sistematis tidak terlihat artinya sangat rawan. Beda dengan fisik yang bisa dilihat dan di ukur permeter,” ungkapnya.
Menurut Des Lefri, pihaknya akan mengawal proses yang sudah di sampaikan ini, pihaknya juga akan mencari keadilan ke Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang ada di Kota Palembang.
“Kami berharap kepada perwakilan BPK RI Sumsel, agar supaya betul – betul di audit secara benar, serta mengawal kasus tersebut,” katanya.
Sementara Itu, Kepala Sekretariat BPK RI Sumsel, Acep Mulyadi mengatakan, pihaknya mengucapkan berterima atas aspirasi yang telah disampaikan dari teman-teman Pose RI Sumsel.
“Kami menyambut baik jika ada aksi unras seperti ini, apalagi mereka mendukung pekerjaan BPK RI. Kita sangat senang karena bukan demonya ke BPK RI, melainkan memberikan informasi kepada kami, jadi aspirasinya tersalurkan kepada BPK RI Sumsel, bahwa ada temuan dilapangan. Tetapi, dugaan mereka belum tentu benar,” beber Acep.
Acep mengatakan, pihaknya akan turun kelapangan, namanya hukum semua harus dianggap serius, jika terbukti bersalah. Memberikan bukti-bukti boleh, tetapi pihaknya akan melihat dulu lokasi di lapangan.
“Kita akan segera memeriksa, jika terbukti atau tidaknya itu tergantung pemeriksaan, bukan berarti yang mereka anggap itu betul. Karena ini masih dugaan,” tukasnya.