DPP GENCAR Mengajak Semua Masyarakat Untuk Tumbuh Empati Sosial Terhadap Sesama

  • Bagikan

PALEMBANG, KATAFAKTA.COM – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Cinta Rakyat (GENCAR) Indonesia, Charma Afrianto angkat bicara terkait pemberitaan yang beredar, tentang penangkapan atau klarifikasi, Heryanti anak bungsu mendiang Akidi Tio terkait pemberian bantuan penanggulangan Covid-19, sebesar Rp 2 triliun.

“Saya melihat fenomena yang terjadi hari ini dari siang sampai menjelang magrib ada dua berita yang berbeda, pertama klarifikasi dari Dir Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro, mengenai penangkapan Hariyanti anak Akidi Tio. Itu saya pikir sebagai bentuk tindakan yang cukup tepat,” ujar Charma saat diwawancarai via WhatsApp, Senin (2/8/2021) malam.

Dikatakan Charma, karena dari versinya, Dir Intelkam mungkin saja mereka melihat ketidakjelasan dan waktu yang berlarut-larut, belum juga ada kepastian masalah dana tersebut. Mungkin setelah diklarifikasi oleh pihak keluarga, ada gambaran yang cukup jelas.

“Akhirnya, Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, mengeluarkan statement bahwa tidak ada penangkapan tetapi klarifikasi. Saya pikir ini hal yang lumrah dan biasa, lagi pula statement resmi sudah diklarifikasi oleh Polda Sumsel mengenai ralat berita,” ucapnya.

Charma menyebut, dari insiden tersebut pihaknya mengambil hikmah sebagai keluarga besar Gencar, bahwa dari kejadian ini ada iktikad baik pihaknya melihat, niat baik dulu yang harus dilihat tentang harta yang ingin dihibahkan kepada khalayak umum banyak, khususnya kepada masyarakat Sumsel.

“Artinya, uang sebanyak itu akan disumbangkan, kita harus petik ambil hikmahnya dan uang sebanyak itu disumbangkan melalui orang yang menurut keluarga mereka adalah orang yang amanah, yakni Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S. Kami berpikir bahwa sangat tepat keluarga tersebut menunjuk beliau,” tuturnya.

Charma menjabarkan, karena di mata Gencar selama satu tahun, Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S, selalu mendukung seluruh kegiatan Gencar. Artinya, kebaikan dan empati sosialnya memang sudah ada dari setahun yang lalu, mereka berbuat bukan karena kejadian fenomena Rp 2 triliun ini.

“Mari kita hargai sebuah proses di dunia perbankan tentang aliran dana, pernyataan Kabid Humas Polda Sumsel menegaskan bahwa berupa bliyet giro. Karena saya orang pasar modal selama 14 tahun di dunia pasar modal, saya tahu persis bliyet giro transaksi antarbank dunia itu tidak gampang,” kata Charma.

Menurutnya, terjadi beberapa kali clearing antarbank di internal sebuah bangsa, apalagi ke negara lain. Nah, bliyet giro ini membutuhkan proses biasanya 14 hari kerja kalau antar negara, itu pun dengan catatan. Bahwa tidak ada permasalahan dan jumlahnya juga di bawah Rp 1 miliar.

Lebih lanjut, Charma menuturkan, bahwa kalau di atas Rp 1 miliar, itu melalui Otorisasi Jasa Keuangan (OJK). Ini uangnya Rp 2 triliun tentunya dengan proses panjang. Apakah akan terjadi pencucian uang, apakah terjadi pembayaran yang bersifat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), tetapi melalui alasan hibah.

“Ini yang yang berhak diperiksa oleh OJK, kemudian dibantu oleh aparat-aparat lain, otorisasi keuangan di Indonesia ini. Bank Indonesia tentunya, yang paling penting mari kita ikuti proses ini dengan baik dan ikuti cerita ini dengan penuh harapan, mari kita berdoa positif. Semoga ini bisa bermanfaat untuk masyarakat Sumsel,” terangnya.

Charma menambahkan, bahwa pihaknya tidak melihat ini sebuah hal yang buruk di ruang publik, ini merupakan hal yang baik dan mari bersama sikapi semuanya dengan pikiran yang positif. Mari keluarkan statement-statement yang bersifat produktif, yang menimbulkan memotivasi di sekeliling. Untuk tumbuh rasa empati sosial kita terhadap sesama.

“Saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir, mari kita sama-sama menjaga lingkungan kita semuanya. Sehingga tidak meruntuhkan semua sendi-sendi kehidupan, untuk itu harapan besar ada keluarga mendiang Akidi Tio. Kita doakan iktikad baik mereka dipermudah dalam urusan otorisasi keuangan di negara Singapura,” katanya.(Ray).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *