Kapolda Sumsel Menghadiri Rakor Arahan Presiden RI Secara Virtual

  • Bagikan

PALEMBANG, Katafakta.com – Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S bersama Gubernur Sumsel Herman Deru dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Sumsel menghadiri Rakor Agenda Arahan Presiden RI secara Virtual.

Kegiatan tersebut diikuti bersama Kepala Daerah dan Forkompimda se – Indonesia dan Provinsi Sumsel menjadi salah satu dari 19 provinsi di Indonesia, yang mampu turunkan grafik kasus Covid-19, di Graha Bina Praja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel, Senin (17/05/2021).

Penurunan grafik Covid-19 tersebut disampaikan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo dalam Pengarahan presiden RI kepada kepala daerah se-Indonesia tahun 2021 secara virtual.

Suasana Arahan Presiden RI Joko Widodo kepada para Forkompinda se-Indonesia secara virtual.

Presiden Jokowi mengatakan, bahwa ada 15 Provinsi yang mengalami tren kenaikan kasus COVID-19 seperti Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), Riau, Jambi, Bangka Belitung (Babel), DKI Jakarta.

Selain itu, Maluku, Banten, Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku Utara (Malut), Kalimantan Tengah (Kalteng), Sulawesi Tengah (Sulteng), Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Gorontalo.

Menurut Jokowi, kasus penyebaran tempat wisata mengalami kenaikan mulai dari 38 – 100,8 persen.Pemerintah daerah diingatkan untuk mewaspadai terjadinya angka kenaikan kasus usai lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, adanya penurunan grafik tersebut sebagai bukti jika semua pihak, termasuk kabupaten/kota di Sumsel telah bekerja dengan baik, menjaga posko penyekatan mudik saat lebaran idul fitri 1442 H.

Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri melalui Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Drs Supriadi menambahkan, Kepada Satuan Wilayah (Satwil) Polrestabes dan Satwil Jajaran bersama TNI, Pemda dan Instansi terkait diminta untuk terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di daerah masing-masing.

Supriadi mengatakan, bahkan melakukan upaya penutupan lokasi wisata jika jumlah massa yang datang tidak terkendali lagi, dan senantiasa koordinasi dengan Gugus tugas penanggulangan COVID-19 setempat.

“Untuk tempat wisata silahkan ditutup sementara, jika warga yang datang tidak terkendali lagi, karena bisa beresiko terjadinya penyebaran Covid-19,” imbuhnya.

Menurutnya, pihaknya akan terus mengimplementasikan Prokes secara ketat, mulai mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas (5M), guna untuk menjaga kesehatan bersama.(Rezaf).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *