Mendes PDTT Minta Tingkatkan BUMDes di Beberapa Daerah

  • Bagikan

JAKARTA, Katafakta.com – Menteri Desa (Mendes), Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Abdul Halim Iskandar mengatakan meningkatnya aktivitas sejumlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di beberapa daerah berdampak pada penurunan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Khususnya Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD), saat rapat koordinasi tingkat menteri yang dilakukan secara daring, terkait evaluasi dan percepatan penyaluran Bantuan Sosial (Bansos),” ujar Doktor Honoris Causa dari UNY ini, di Jakarta, Senin (10/5/2021).

Abdul Halim mengatakan, bahwa banyak sekali BUMDes yang sudah mulai menggeliat. Sehingga desa ini menggunakan dana desa untuk ekonomi produktif. Kemudian mereka melibatkan warga yang semula KPM BLT DD dilibatkan dalam aktivitas ekonomi produktif.

“Yang diperkirakan pendapatannya sudah cukup, sehingga dianggap tidak layak lagi menerima BLT. Selain itu, penurunan KPM BLT dana desa juga disebabkan banyaknya KPM BLT yang telah masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” ucapnya.

Pasalnya, BLT dana desa yang diberikan sejak tahun lalu ini, bertujuan untuk menangani masyarakat desa terdampak Covid-19 yang belum terdata di dalam DTKS.

“Sesuai arahan dari Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), BLT DD diberikan untuk mengisi ruang kosong DTKS. Sekarang DTKS sudah tertata bagus, sehingga KPM BLT DD sudah banyak masuk DTKS yang tadinya belum masuk,” ujar mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Menurutnya, bahwa dana desa saat ini banyak digunakan untuk pencegehan dan penanganan covid-19. Salah satu kegiatan tersebut yakni untuk penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di desa.

Abdul Halim menambahkan, pihaknya juga tengah melakukan pemantauan terhadap aktivitas ruang isolasi desa. Ruang isolasi desa sendiri telah digeliatkan sejak tahun 2020, untuk mencegah terjadinya penyebaran penularan Covid-19 di desa.

“Memang pemanfaatannya ruang isolasi desa sudah tidak sebanyak dulu. Karena kesadarannya sekarang sudah mulai tinggi,” katanya.(Ayub).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *