Walau Penuh Tantangan di Tahun 2020, Kinerja SAP Express Tetap Cemerlang

JAKARTA, KATAFAKTA.COM – PT Satria Antaran Prima Tbk atau lebih dikenal sebagai SAP Express (Persero) merupakan perusahaan jasa pengiriman yang didirikan dan mulai beroperasi pada tahun 2014, sejak itu perseroan menandai dirinya diantara perusahaan Kurir Ekspres dan Logistik terkemuka di Indonesia. Saat ini, perseroan memiliki jaringan pengiriman hampir ke seluruh destinasi di Indonesia.

Bagi para pelaku usaha, tahun 2020 adalah tahun yang penuh tantangan setelah dihantam oleh pandemi Covid-19, dimana banyak pelaku usaha yang terpukul hingga menutup usahanya. Meskipun demikian perseroan mampu menunjukkan kinerja yang cemerlang yang ditunjukkan oleh Laporan Keuangan q3 Perseroan dimana hingga kuartal 3 tahun 2020, perseroan telah mencatat pendapatan sebesar Rp329,92 miliar, angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 yang hanya mencatat Rp274,91 miliar. Demikian juga dengan profitability, hingga semester 3 tahun 2020, perseroan tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp25,58 miliar meningkat sangat signifikan dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 yang hanya tercatat sebesar Rp 18,17 miliar.

Hal ini sebenarnya tidak mengejutkan karena disaat pandemi banyak toko-toko atau tempat tempat belanja konvensional yang tutup atau beroperasi secara terbatas, hal ini mengakibatkan orang orang mengubah pola belanjanya menjadi belanja via online atau e-commerce.

Presiden Direktur Satria Antaran Prima
(SAP Ekpres) Budiyanto Darmastono mengatakan, usaha online di Indonesia sangat besar sekali potensinya, dimana semakin banyak orang yang menekuni bisnis online, usaha kurir adalah derivative dari usaha online karena usaha online pasti memerlukan jasa kurir untuk mengirim barang kepada konsumen. Jadi usaha kurir akan secara langsung terdampak positif dari berkembangnya usaha online.

“Tahun 2021, perseroan berencana untuk tetap fokus pada core bisnis kami yaitu di layanan last mile dengan pengembangan-pengembangan derivative dari bisnis ini seperti layanan warehouse/fulfilment, bulky shipment, retail bisnis dan sebagainya,” jelas Budiyanto kepada awak media usai Public Expose di kantornya, Selasa (16/03).

Secara segmentasi kata Budiyanto, perseroan pada tahun ini mencoba untuk lebih mengembangkan lini usaha retail dengan penetrasi yang lebih dalam pada segmen e-commerce dan social commerce disamping dari segmen tradisional perseroan yaitu di korporasi. Selain itu, perseroan juga membidik segmen marketplace karena segmen ini cukup menjanjikan dari sisi volume yang diharapkan dapat meleverage pertumbuhan revenue perseroan.

“Tahun ini, perseroan menganggarkan Capex sebesar 50-60 miliar rupiah, sumbernyanya dari kas perseroan sendiri. Jika kurang, perseroan akan mencari alternatif lainnya seperti pinjaman dan sebagainya,” jelas Budiyanto.

Budiyanto kembali menerangkan, Capex akan dipergunakan untuk menambah jaringan infrastruktur (jaringan kantor cabang dan subcabang).

“Ditahun ini juga, perseroan akan menambah gudang untuk usaha fulfillment, menambah armada kendaraan dan jumlah kurir untuk mensupport kegiatan operasional,” ujarnya.

Masih katanya, untuk ekspansi jaringan, perseroan akan menambah beberapa kantor cabang, terutama di pulau Jawa, Bali dan Sumatera dan daerah daerah lain yang potensial.

“Target perseroan untuk pulau Jawa adalah memiliki cabang atau subcabang di setiap kabupaten, karena volume kiriman memang paling banyak ada di Jawa, untuk daerah-daerah lain akan mengikuti secara bertahap sesuai perkembangan industri dan usaha perseroan,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *