Peringati Satu Sura, Masyarakat Jawa Hadiri Acara Dialog Kebudayaan

PALEMBANG, LENSASRIWIJAYA.COM – Masyarakat Jawa di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), khususnya Kota Palembang masih memegang teguh ajaran yang diwarisi oleh para leluhurnya. Salah satu ajaran yang masih dilakukan adalah menjalankan tradisi malam satu Sura, malam tahun baru dalam kalender Jawa yang dianggap sakral bagi masyakarat Jawa.

Dalam kegiatan tersebut, Sinuwun Prabu Brawijaya VII, Dr Drs H R Wijaya menggelar acara adat dialog kebudayaan, Dalam rangka menyambut tahun baru Jawa 1 Sura 1954 menggenal adat dan tradisi dalam budaya Jawa, Bertempat di jalan yayasan 1, kelurahan Sungai Buah, Kecamatan Ilir Timur II, Sabtu (22/08/2020) malam.

Inisiator dan narasumber, Dr Drs H R Wijaya Mc M.si mengatakan, kegiatan ini merupakan sebuah kegiatan awal, yang merupakan untuk kegiatan – kegiatan selanjutnya.

“Jadi disini kita banyak orang jawa perantauan, pada saat ini semuanya perlu kita himpun, sehingga potensi-potensi mereka ini dapat menjadi perekat dari pada NKRI ini,” ujar Dr Drs H R Wijaya.

Dikatakan Wijaya, dalam diskusi tadi pihaknya mencari bentuk bahwa banyak orang yang mengasosiasikan tentang secara Antropologis orang Jawa itu seperti apa.

Namun, dalam sebuah tradisi Jawa biasanya di waktu bulan suro itu pihaknya akan mengadakan satu bentuk evaluasi diri, seperti upacara misalnya grebekan, melarung, pakaian bekas dan lain sebagainya.

Lanjut Wijaya mengatakan, pihaknya juga akan mengadakan jamasan tosan aji atau sanaji itu merupakan benda-benda budaya yang usianya cukup tua, sehingga dijadikan sebagai bentuk tolak ukur kecintaan terhadap kebudayaan masa lalu.

“Insya Allah ini adalah pembukaan, sebenarnya kita akan mengadakan upacara adat grebekan mini dalam rangka memperkokoh daripada kebhinekaan kita ini, namun karena saat ini tengah masa pandemi Covid-19 maka kita sesuaikan dan nurut aturan tidak dilaksanakan,” jelasnya.

Lebih Lanjut Wijaya menambahkan, bahwa pihaknya akan melakukan pembinaan kepada kelompok – kelompok seni agar lebih terarah terintegrasi dan lebih terbina.

Menurutnya, dalam pewarisan pelaksanaan kebudayaan ini, pihaknya juga akan mengadakan tentang pemikiran filosofi kearifan lokal yang dapat memperkuat pembangunan bangsa.

“Kedepan kita mempunyai event-event yang nanti akan dibuat kalender pariwisata, kalender budaya di setiap kabupaten/kota dalam wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) maupun di daerah-daerah di Indonesia,” tukasnya.(Del).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *