DEPOK, KATAFAKTA.COM – Sejauh ini aktifitas pekerjaan di PT Tokai masih lancar dimasa Pandemi Covid-19 walau memang ada perubahan-perubahan dalam penempatan tenaga kerja, yakni mesti jaga jarak didalam ruangan dan mematuhi protokol kesehatan.
“Selama pandemi perusahaan menerapkan protokol kesehatan, sebelum masuk, karyawan harus melakukan cek suhu, cuci tangan,
pakai masker dan jaga jarak tentunya. Ini berlaku disaat kerja, dikantin maupun saat ibadah,” ujar Sunarto selaku Ketua PUK SPKEP SPSI, PT Tokai Dharma Indonesia, kepada katafakta.com, Jum’at (8/10/2021).
Sunarto menambahkan, kondisi ini bisa dijalankan karena aktifitas kerja di PT Tokai berlangsung secara shift, yakni shift 1, 2 dan shift 3 dengan jumlah tenaga kerja sebanyak kurang lebih 800 orang termasuk yang dalam status kontrak, tidak ada PHK. Tapi saat yang sudah bergabung di serikat pekerja berjumlah 561 orang.
“Tidak dipungkiri, dalam kondisi sekarang ini dirinya merasa miris dan kasihan dengan para nasib tenaga kerja kontrak di Indonesia, termasuk juga di PT Tokai, khususnya bagi tenaga kerja laki-laki mereka menjadi tidak punya masa depan yang pasti akibat dampak dari UU Cipta Kerja. Apalagi, perusahaan sendiri sekarang untuk pemberlakuan kontrak kepada tenaga kerja tidak pernah lama, kadang cuma 3 bulan, diperpanjang terus,” jelasnya.
Dilain sisi, seandainya ada perselisihan antara tenaga kerja dengan manajemen memang pernah terjadi, tapi pihak serikat pekerja tetap berkomunikasi dengan Dinas Tenaga Kerja menggunakan mekanisme yang ada.
Dikesempatan yang sama, terkait Partai Buruh, kalau saya pribadi sebenarnya setuju dan tidak menyimpang dari konteksnya, memang benar-benar harus memperjuangkan nasib buruh.
– Dirinya berharap, dengan adanya Partai Buruh dapat mengakomodir suara aspirasi buruh bila ada perwakilan di parlemen. Agar seperti terbitnya UU Cipta Kerja nomor 11 tahun 2020, karena pemerintah dan DPR RI tidak memperhatikan nasib buruh, bagaimana dampaknya pada tenaga kerja/ buruh.
Adapun Pengurus inti di PUK SPKEP SPSI, PT Tokai Dharma Indonesia, sebanyak 10 orang, yang antara lain :
Ketua : Sunarto
Wakil Ketua I : Darto (Bidang Sosial Ekonomi dan Keagamaan)
Wakil Ketua II : Nur Azmi Ardiansyah (Bidang Pendidikan dan Olahraga)
Wakil Ketua III : Agun Gunawan (Bidang Organisasi dan SDM)
Wakil Ketua IV : Gilang Mustika (Bidang Perlindungan dan Pembelaan)
Wakil Ketua V : Ari Rahman (Bidang Administrasi, TI dan Propaganda)
Wakil Ketua VI : Nazamuddin Noor (Bidang Pemberdayaan Perempuan)
Sekretaris : Dani Ramdani
Wakil Sekretaris : M. Achadi
Bendahara : Rusdiyanto
Wakil Bendahara : Didiek Ahmad Muttaqin.
Penulis : Is Idris
Editor : Redaksi
